Jumat, 23 Desember 2011

Seandainya Saya Menjadi Anggota DPD-RI : Pencarian Cinta Sejati

Andai Aku Menjadi Anggota DPD-RI

Hidup berawal dari mimpi !Kalimat itu membuat otak Saya berpikir apa maksudnya.Nalar pun mengidentifikasi,ternyata benar mimpi adalah penunjuk jalan sekaligus turbin pendorong bagi manusia untuk mengekspresikan dirinya,jadi benarlah tanpa mimpi hidup manusia akan statis.Demikian pula ketika Saya bermimpi menjadi anggota DPD-RI,terbesit dalam benak Saya untuk berimajinasi kemudian mengekspresikannya untuk bisa menimbulkan kemanfaatan luas.
Kemudian seandainya Saya boleh mengekspresikan mimpi tadi,hal pertama yang biasa Saya lakukan dalam berekspresi adalah menentukan dulu bagaimana filosofinya.Menurut Saya tujuan dan tugas DPD-RI sama saja seperti seseorang yang mencari pasangan hidup.Prosesnya yakni mengetahui target,melakukan PDKT,hingga masa pacaran sampai menikah.Dan berikut implementasi dari filosofi Saya ketika menjadi anggota DPD-RI.

Mengetahui Target
Ketika seseorang tengah kasmaran tentu orang itu terus mencari informasi dari targetnya,mulai dari kebiasaan,hobi sampai kesukaan si doi.
Begitupun ketika Saya menjadi anggota DPD-RI,masalah paling mendasar yang Saya tangkap dari masyarakat adalah masih perlunya sosialisasi tentang tugas dan peran DPD.Ini dapat dilihat dari hasil survei LSI yang dimuat di salah satu laman antaranews.com menyatakan 80% masyarakat belum mengetahui DPD-RI diikutkan dalam pembuatan undang-undang,61% masyarakat belum tahu DPD-RI tidak bisa membuat rancangan undang-undang serta 77% masyarakat juga belum tahu bahwa tugas DPD-RI hanya memberi saran pada DPR-RI dalam penyusunan UU dan RUU.
Berkaca dari data itu sungguh tidak mungkin mengharapkan kepercayaan bahkan cinta dari masyarakat kalau siapa DPD-RI saja sedikit yang mengetahui.Nah,masalah sudah diketahui,saatnya membuat pemecahan masalah.

PDKT
Untuk mendapat hati si doi tentu perlu usaha,istilah kerennya "PDKT".Caranya pun banyak sekali mulai memberi barang kesukaan sampai menunjukkan keahlian Kita didepannya.
Begitupun DPD-RI,"PDKT" pertama yang Saya serta kawan-kawan DPD-RI lakukan adalah sosialisasi lewat jalur populer saat ini,yakni internet.Saya memandang Facebook dan Twitter akan sangat efektif dalam hal ini,mengingat penelitian menunjukan pengakses situs tersebut rata-rata dari usia 15-45 tahun.Maka selain bisa memberi informasi pada masyarakat,hal tersebut bisa mengedukasi para pemuda untuk sekaligus bersikap kritis pada segala kebijakan.
Setelah masyarakat mengenal baik DPD-RI,maka DPD-RI pun dapat menghimpun kebutuhan dari masyarakat.Dengan begitu skala prioritas akan terbentuk dan satu persatu kebutuhan akan berusaha dicarikan jalan keluar.
Selanjutnya yang akan Saya perjuangkan adalah ketika pemberian saran pada DPR-RI saat membuat UU maupun RUU.Sebagai jembatan dari daerah ke pusat maupun sebaliknya Saya akan menyampaikan apa yang dibutuhkan daerah.Dengan begitu daerah merasa diperhatikan dan sinergi-pun akan terjadi.
Selain mencakup legislasi,Saya dan kawan-kawan DPD-RI akan mengoptimalkan fungsi pengawasan yang mencakup pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan membuatnya menjadi bahan pertimbangan untuk DPR-RI.Dan terakhir mengoptimalkan fungsi pertimbangan,yakni memberi masukan pada DPR-RI.

Menikah
Witing tresno jalaran soko kulino,pepatah Jawa itu kurang lebih berarti kemunculan benih cinta berawal dari seringnya berinteraksi.
Begitupun DPD-RI dan masyarakat,ketika segalanya berjalan seiring sejalan bukan tidak mungkin akan terjadi hubungan yang spesial antara keduanya.Selayaknya suami istri keduanya akan saling melindungi,jika ini terjadi Saya kira tidak ada lagi korupsi dalam bentuk apapun.Sehingga tujuan dan fungsi awal DPD-RI telah terpenuhi.

2 komentar:

  1. Setuju dengan metode PDKTnya dengan menggunakan social media di Facebook dan Twitter,hanya saja untuk di daerah-daerah yang akses internet terbatas bisa jadi kendala tersendiri bila terpaku pada social media saja.

    BalasHapus